Oleh: Cipta
Ningrum Dyah Anggraheni
Seperti
malam-malam sebelumnya, aku berdiri di sebuah jembatan. Menanti mobil yang rela
berhenti untuk menumpangiku. Bukan menumpangiku ke rumah, namun ke hotel
ataupun tempat penginapan. Jangan kaget, ini memang pekerjaanku. Orang
mengatakan aku PSK. Tapi aku rasa panggilan itu terlalu kejam untukku. Walaupun
aku tak pernah memikirkan betapa kejamnya dunia yang tak pernah berpihak padaku.
Bagaimana
tidak? Aku hidup sebatang kara. Orang tuaku meninggalkanku ketika aku masih SMA.
Tak usah bertanya mengapa mereka meninggalkanku. Ceritanya panjang. Sedangkan
sedari kecil aku sudah kenyang dengan cacian orang yang mengatakan bahwa aku ini
anak haram. Bayangkan saja betapa menyakitkannya hidupku. Dikucilkan banyak
orang, dijauhi semua teman, ditinggalkan semua keluarga. Aku harap kalian tak
pernah merasakan apa yang aku rasakan.
Aku
masih berdiri di atas jembatan ini, menanti seorang lelaki hidung belang yang
akan menjadi pelangganku yang hingga kini belum juga datang. Entah apa yang
terjadi. Rupanya pundi-pundi rezeki kali ini tak mengarah kepadaku.
Angin
musim hujan yang berhembus dari utara semilir menyapu tempat ini. Angin itu
membawa lebih dari sekedar kesejukan. Bahkan membuat bulu kuduk ini berdiri.
Ratusan jangkrik bercengkrama riuh di sekitar semak belukar. Terkadang mereka
berloncatan riang kesana-kemari. Terkadang hinggap di rerumputan yang basah.
Kulihat beberapa manusia berpakaian putih berjalan beriringan. Mimpikah aku?
Apakah mereka adalah malaikat yang akan menjemput dan mencabut nyawaku?
Aku
mencoba mengikuti mereka. Rupanya mereka menuju ke sebuah masjid. Sungguh indah
masjid itu. Lampunya menyala dengan terang, seolah menggambarkan indahnya
surga. Kubahnya yang hijau menambah anggunnya masjid itu. Di sebelahnya berdiri
sebuah menara yang tinggi menjulang menyuarakan lantunan adzan. Betapa merdunya
suara adzan ini, menghipnotisku untuk berjalan menuju masjid.
Langit
bagai kanvas putih dengan sapuan kuas kemerahan. Di ufuk timur mentari perlahan
merekah seumpama mawar merah yang mekar di musim semi. Sinar merah mula-mula
menyepuh bebatuan yang ada di sela rerumputan. Lalu menyepuh pucuk menara
Masjid Al Ikhlas. Lalu perlahan menyepuh kubah hijau masjid itu. Warna merah
kemudian berubah menjadi warna oranye kekuningan. Lalu sempurnalah sinar putih
terang, dan seantero dunia terpapar hangatnya sinar matahari yang jernih
keperakan.
Aku
masih terbaring, ditunggui seorang lelaki bersarung yang tampak berjuang melawan
rasa gelisah yang menyerangnya. Rupanya dia mengkhawatirkanku yang sedari tadi
tertidur pulas di gerbang masjid. Lelaki itu melambaikan kelima jari tangan
kanannya di depan wajahku untuk membuktikan apakah aku telah terjaga. Sementara
aku terkaget melihat tangan kirinya yang memegang tongkat. Berkali-kali aku
mengedipkan mataku, memastikan bahwa lelaki itu adalah manusia. Bagaimana
tidak? Parasnya yang bersinar putih bersih membuatku merasa bahwa aku telah
berada di surga bersama dengan sesosok malaikat tanpa sayap.
“Mbak,
bangun mbak. Jangan tidur di masjid.”
Malaikat
itu menyapaku. Tersenyum simpul padaku. Menyuruhku untuk pindah dari tempat
itu. Ya! Aku tertidur, bukan, aku tertidur pulas di gerbang masjid, dengan
mengenakan “pakaian dinas” yang tak pantas untuk dijadikan kostum untuk sekedar
masuk di dalamnya. Masjid Al Ikhlas.
Masjid itu kini menjadi saksi perjumpaan kami yang
pertama. Perjumpaan yang tak pernah terlupa hingga akhir usia. Tuhan memang
selalu menyimpan rahasia-rahasia besar melalui takdir-Nya. Siapa yang
menyangka, setelah sekian lama tak ke masjid, kakiku seperti tersihir untuk
terus berjalan menuju teras masjid itu. Hanya sampai teras. Hati ini rasanya
masih belum pantas untuk hanya sekedar duduk, berdiam diri, meratapi segala
dosa dalam diri, dan mensyukuri nikmat
yang telah banyak Tuhan beri.
Namun
upayaku untuk tahu diri telah mengalahkan segalanya. Bergegas aku beranjak dari
tempatku berdiri sedari tadi. Berlari menuju tempat yang diberi nama
ketenangan. Namun tak jua kumenemukannya. Entah mengapa, ingin rasanya kuberbenah
diri, memperbaiki segala apa yang ada di dalam diri. Dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
Sesampaiku
di rumah, aku berlari membuka lemariku, mencari sehelai kain yang telah lama
tak kupakai. Yang kuingat, kain itu pernah aku pakai saat kepergian almarhumah nenek
5 tahun yang lalu. Kerudung. Kerudung itu kini tak lagi putih seputih dulu. Kusam,
sekusam hatiku yang tak pernah memperbanyak zikir penyubur iman. Baru kini
kusadari bahwa hamba telah lama tersesat di jalan kegelapan. Telah jauh hamba
mendaki puncak kemaksiatan. Sesak rasanya udara yang kuhirup selama ini.
Namun
setelah kupakai kain itu di kepalaku, seketika itu juga angin segar berhembus
padaku. Kerudung itu yang menyadarkanku bahwa ternyata Tuhan-lah yang
menuntunku kembali ke jalan yang benar. Meski merasa tak pantas, namun ini mampu
mengobati kepedihan hati.
Akhirnya
kuputuskan untuk berhijab. Meski taatku masih setinggi mata kaki. Meski imanku
masih kian bersembunyi. Namun kali ini aku memberanikan diri. Melangkahkan kaki
menuju masjid itu lagi. Dan saat kudengar adzan di masjid itu, bergegas aku
mengambil wudhu. Astaga! Aku bahkan lupa cara berwudhu!
Karunia
Tuhan memang tiada habisnya. Aku mendengar suara yang menuntunku untuk membasuh
tangan, muka, ubun-ubun, lalu kaki.
“Setelah
itu, ikuti saya membaca do’a setelah berwudhu.”
“Do’a
setelah berwudhu?”
“Asyhadu Allaa Ilaaha Illalloohu Wahdahuu Laa
Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhuuwa Rosuuluhuu,
Alloohummaj'alnii Minat Tawwaabiina Waj'alnii Minal Mutathohhiriina”
“Lain kali, kalau mau wudhu, di tempat wudhu
wanita yaa..”
“Terima
kaa…..”
Aduh!
Malu rasanya diri ini. Dan setelah aku menoleh
ke belakang, ternyata itu adalah suara malaikat yang menyapaku tadi
pagi. Bukan, itu adalah suara seorang pria pincang yang membangunkanku saat
tertidur subuh tadi. Namun ketika aku ingin mengucapkan terima kasih, pria
pincang itu telah berjalan dengan tongkatnya menuju tempat sholat.
Aku
sholat. Jangan tanyakan kesalahan apa yang aku lakukan pada saat sholat, karena
kau pasti akan tertawa. Seluruh jama’ah menoleh padaku. Mungkin mereka merasa bahagia
dengan kedatanganku, merasa ada jamaah baru yang bisa mereka ajak untuk masuk
ke dalam surga bersama mereka. Mereka mengatakan padaku bahwa setelah ini akan
ada pengajian dari imam masjid ini. Dan lelaki pincang itu ternyata adalah imam
Masjid Al Ikhlas.
“Wahai
Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang
Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang
demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
Al-Ahzab: 59)”
“Jadi, ibu-ibu
sekalian, mulai saat ini, marilah kita menyempurnakan hijab kita. Agar hati
kita menjadi bersih dan diri kita menjadi lebih baik. Cukup sekian ceramah dari
saya. Wassalamu’alaykum wr. wb.”
Mimpi
apa aku semalam, aku seperti terlahir kembali. Seharian aku merasa telah
melakukan sejuta kebaikan. Behijab, berwudhu, sholat berjamaah, mendengarkan
pengajian, lalu seorang ibu paruh baya pun menyodorkan kotak sedekah padaku.
Tanpa pikir panjang aku mengeluarkan beberapa receh uang logam dari saku
kananku. Lengkap sudah ibadahku hari itu.
***
Menjadi
wanita malam memanglah sebuah pilihan. Tinggal memilih menghabiskan malam untuk
apa. Setahun sudah aku memilih menghabiskan malam dengan tahajud, zikir dan berdo’a.
Setahun itu pula aku memilih jalan lurus yang kutempuh dengan seorang lelaki
pincang yang tak sengaja kutemui di Masjid Al Ikhlas. Kau pasti tak pernah
menyangka. Lelaki itu kini adalah.
Suamiku.
Numpang Promo ya admin ^^
BalasHapus** www.MantapQQ.com **
Rasakan kenyamanan Bermain
Fair Play hanya di Mantap QQ
*Bonus Cash Back 0.3% untuk semua player
*Bonus Refferal 15% seumur hidup
Minimal Depo WD 20 ribu
Proses Depo WD tercepat......
1 User ID untuk 6 Game Populer
Bandar Q
Domino99
Poker Online
Adu Q
Capsa Susun
Bandar Poker
Info Langsung
*Pin BBM : 2EA0D276
*Skype : mantapqq
*phone : +855 9649-732-59
*Ym : mantap.qq@yahoo.com
DAFTAR = www.mantapqq.com
BalasHapusKUMPULAN SITUS SEPUTAR FILM BIOSKOP DAN LIVE STREAMING BOLA YANG TERUPDATE SETIAP HARI NYA :
http://layarkaca21indo.com/ >>> situs kumpulan film bioskop terbaru dan terupdate Setiap Hari Nya
http://dramasemi.com/ >>> Situs Perkumpulan Film Biskop Drama Semi Terupdate Setiap Hari Nya Dan Yang Bakal Membuat Anda Semakin Berimajinasi Saat Menonton nya ^_^
http://lihatbola.com/ >>> situs LIVE STREAMING bola online HD , TV streaming , dan lain lain tanpa lemot dan tanpa jedah
judi poker online terpercaya , Bandar judi ceme , Agen judi Domino qq , situs judi domino qq
BalasHapusbandar taruhan online kartu , trik jitu bermain poker , cara daftar judi poker online , bandar judi poker terpercaya , bandar domino qq , situs poker terpopuler
daftar poker online indonesia , poker online indonesia , daftar poker online , judi poker online , Situs judi poker online terpercaya , daftar domino qq , daftar capsa susun
judi poker online uang asli , daftar judi poker online , situs poker online terpercaya , daftar judi ceme , daftar judi capsa , judi online domino qq
situs judi poker online terpercaya , daftar judi poker online , agen judi poker terpercaya , agen taruhan poker online , Bandar ceme keliling , bandar domino qq
cewe sange, cewe mesum, cewe bugil, cerita sex, sex, Seberapa Tahan lama, Ukuran payudara, cara membesarkan penis, Ukuran Mister P, bikin sange, obat tahan lama
BalasHapuspembesar penis, toket besar, manstrubasi, gengbeng, anal sex, lesbian girl , big cock, big tits, video bokep, video mesum , video seks
Situs Agen Judi Poker, Bandar Ceme, Domino QQ Online Terpercaya , Agen Judi Poker Online, Bandar Ceme Online, Domino QQ Uang Asli , Situs Bandar Ceme Online , Domino QQ , Situs Poker Online Uang Asli , Bandar Ceme Terpercaya , Judi capsa susun , Agen judi capsa susun , Poker , Poker online , Poker online indonesia, situs poker , agen judi poker online terpercaya , bandar ceme , texas poker , ceme online